Cara Menghitung ROI Bagi Pebisnis Awal, Tentukan Kelanjutan Bisnis Kamu!

RiauOnline.id, Cara Menghitung ROI — Menjadi seorang enterprenur itu tidak hanya dituntut memahami strategi marketing dan mencari target pasar yang tepat. Namun suatu keharusan juga bagi Anda untuk mengerti tentang cara menghitung ROI atau Return On Investment.

ROI merupakan tingkat pengembalian investasi secara menyeluruh dalam suatu bisnis.

Tujuan utama memahami hal ini adalah ROI dapat dijadikan sebagai tolak ukur yang spesifik untuk keuntungan bisnis.

Dengan begitu Anda akan lebih mudah lebih mudah untuk menganalisa tingkat pengembalian investasi dari segala sudut pandang kegiatan operasional dari perusahaan yang dikelola.

Baca juga : Istilah dalam Reksa Dana

Oh ya,

Perlu kami informasikan bahwa ada beberapa factor yang ikut mempengaruhi perhitungan ROI ini,

Pada bagian subbab ini ada penjelasan rincinya,

Kamu perlu memperhatikan sebagai pertimbangan kamu dalam menghitung ROI yang benar dan tidak mengesampingkan beberapa factor yang ikut berpengaruh didalamnya.

Apa itu ROI?

Apa itu ROI
Apa itu ROI

‘Hai guys!’

Sebelum kita fokus ke cara menghitung ROI ini maka sebaiknya kita pahami dulu apa itu ROI, benar nggak?

‘Masa mau menghitung sesuatu yang kita tidak paham maksudnya?’ Jika sudah paham maka akan lebih mempermudah kita dalam menghitungnya, bahkan dengan cara kita sendiripun bisa! Benar kan?

Update Terbaru: Tips Investasi Saham dan Reksa Dana

Jadi,

Untuk kamu pahami bahwa ROI itu merupakan sebuah singkatan dari Return on Investment atau bisa diterjemahkan sebagai laba atas investasi.

Konsepnya,

Kamu mencari ‘titik’ dari perhitungan persentase keuntungan dari investasi berdasarkan laba keseluruhan dan biaya yang dikeluarkan.

Ini akan mengarah pada hasil keuntungan akhir yang akan kamu dapatkan dari satu perhitungan bisnis atau usaha yang sedang kamu jalankan.

Dengan begitu, kamu akan mengetahui profit dari usaha yang sedang berjalan tersebut.

‘Entah itu di akhir term atau pertengahan!’

Tentunya, hal ini akan menjadi gambaran untuk kamu mempertimbangkan tindakan kamu selanjutnya dalam investasi bisnis kamu.

‘Misalnya nih,

Dari hasil perhitungan ROI kamu, ternyata laba yang kamu dapatkan tidak sesuai dengan prediksi rencana awal kamu. Maka, akan ada tindakan atau terobosan kamu untuk meningkatkan lagi.

Update Terbaru: Cara Menghitung Persentase Keuntungan dan Kerugian

Atau,

Hasil perhitungan kamu melebih dari target laba yang kamu rencanakan, tentunya kamu akan beranjak menganalisa beberapa hal yang tentunya sudah bagus dan beberapa aksi yang masih kurang maksimal dilaksanakan.

Ujung aksi,

Akan ada peningkatan lagi, karena kamu sudah menganalisa dari hasil ROI yang kamu targetkan tersebut. Simple kan!

Mudahnya Cara Menghitung ROI

Cara Menghitung ROI
Cara Menghitung ROI

So, untuk dapat memperdiksi dengan Cara Menghitung ROI ini, kamu bisa melihat beberapa penjelasan dibawah ini.

‘Kamu perlu simak sebaik mungkin lho!’

Karena ada beberapa ‘detail’ yang wajib kamu perhatikan untuk Mudahnya Cara Menghitung ROI ini demi menghindari beberapa kesalahan.

Nanti, aka nada juga beberapa contoh kasus yang bisa kamu analisa dan menjadikan perbandingan terhadap investasi kamu,

Khususnya dalam perhitungan ROI ini,

Simak selengkapnya Mudahnya Cara Menghitung ROI dibawah ini:

1. Cara Paling Tepat untuk Menghitung ROI

Cara Paling Tepat untuk Menghitung ROI
Cara Paling Tepat untuk Menghitung ROI

Melakukan cara menghitung ROI dapat dilakukan secara simpel karena sudah ada rumus yang tepat.

Namun sebelumnya Anda harus tahu bahwa ROI juga dapat disebut sebagai laba bersih terhadap biaya. Untuk rumusnya ada di bawah ini.

ROI = (Jumlah total penjualan – Investasi)

Investasi x 100%

Contohnya :
Apabila terdapat suatu investasi sebesar Rp 20.000.000 dan mampu menghasilkan penjualan sebesar Rp 25.000.000 berarti asumsi perolehan labanya adalah Rp 5.000.000. Secara sederhana cara menghitung ROI dalam presentase ialah:

ROI = (Rp 25.000.000 – Rp 20.000.000)

Rp 20.000.000 x 100%

ROI = 50%

Dari perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat ROI dalam investasi itu sebesar 50%.

Baca juga : Cara Menghitung Persentase di Excel

2. Kegunaan Utama Menghitung ROI

Kegunaan Utama Menghitung ROI
Kegunaan Utama Menghitung ROI

Tidak lengkap wawasan Anda jika hanya mengetahui tentang cara menghitung ROI saja tanpa mengerti kegunaan utamanya.

Tentunya kegunaan ini lebih condong ke arah keuntungan terhadap perusahaan Anda. Adapun kegunaan itu sudah dirangkum dalam penjelasan berikut ini.

  • Analisa dan perhitungan terhadap ROI dapat dipakai untuk mengukur keefesiensi dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan oleh bagian masing-masing dari setiap divisi. Caranya yakni dengan melakukan alokasi terhadap semua biaya serta modal ke dalam bagian yang bersangkutan.
  • Apabila perusahaan telah melakukan praktik kegiatan akuntansi secara baik dan benar maka manajamen yang menggunakan teknik ROI dapat pula mengukur tingkat efesien dari pemakaian modal yang bekerja, penjualan serta produksi.
  • Dapat digunakan untuk keperluan mengontrol dan juga perencanaan. Contohnya saja ROI menjadi fundamental terhadap pengambilan keputusan apabila perusahaan mengadakan ekspansi.
  • Jika perusahaan memiliki data-data industri sehingga diperoleh rasio insutrai maka menganalisa ROI bisa dibandingkan dengan efesiensi dari pemakaian modal pada perusahaan satu dengan lainnya. Dengan begitu ada kemudahan dalam mengetahui perbandingan kemajuan setiap perusahaan.

3. Analisis Perhitungan ROI

Analisis Perhitungan ROI
Analisis Perhitungan ROI

Menguntungkan bukan berarti tidak memiliki kelemahan, inilah yang ada di dalam analisa perhitungan ROI.

Dengan mengetahui kekurangan ini akan sedikit membantu Anda meminimalisirkan akibat-akibat yang akan ditimbulkan.

  • Terdapat fluktuasi nilai dari uang atau daya belinya
  • Terdapat kesulitan pada suatu perusahan saat melakukan perbandingan terhadap ROI. Hal ini disebabkan karena praktik Akuntansi yang dipakai oleh setiap perusahaan itu tidaklah sama. Pasalnya mereka memiliki trik tersendiri untuk menyelesaikan laporan keuangan perusahaan.

Baca juga : Cara Menghitung BMI dengan Mudah dan Cepat

Perbedaan ini juga berpengaruh kepada metode dalam penilaian di berbagai aktiva diantara sesama perusahaan.

Sehingga berkemungkinan besar untuk memperoleh gambaran yang salah dan menyebabkan asumsi yang kurang tepat.

Inilah nanti yang bisa saja menyebabkan permasalahan.

Itulah setidaknya penjelasan tentang cara menghitung ROI dan informasi terkait lainnya yang siapa tahu memberikan manfaat untuk Anda.

Keberadaan metode-metode ini ternyata juga bisa membuat perusahaan dalam meningkatkan kualitasnya.

Meskipun demikian persoalan kekurangan ROI jangan dilupakan.

Manfaat dan Kelemahan Menghitung ROI

Manfaat dan Kelemahan Menghitung ROI
Manfaat dan Kelemahan Menghitung ROI

Laba dalam sebuah investasi selalu menjadi hal yang utama. Memang, dalam melakukan investasi ini pasti seseorang ingin mencari laba sebesar-besarnya. Dalam sebuah tindakan awal bisnis atau investasi ini selalu mengharapkan hasil positif setelah perhitungan ROI tersebut.

‘Memang tujuannya adalah keutungan!’

Hanya saja,

Aad keuntungan jangka pendek dan ada keuntungan jangka panjang, tergantung target mana yang ini mereka capai.

Lalu, bagaimana Manfaat dan Kelemahan Menghitung ROI ini? dibawah ini akan admin jelaskan sedetail mungkin untuk menjadi referensi kamu ketika akan menghitung ROI terhadap investasi yang sedang kamu lakukan ini.

1. Manfaat ROI

‘Apa sih manfaat ROI ini?’

Tentu ada banyak manfaat dong! Itulah mengapa ada banyak orang yang melakukan perhitungan ROi ini untuk investasi bisnis mereka.

Misalnya nih,

Dengan menghitung ROI ini maka sebuah perusahaan atau perorangan dapat menghitung untuk mengukur efesiensi dalam berbagai aspek yang telah mereka kerjakan. Jadi, pada dasarnya ROI ini akan bersifat menyeluruh lho!

Dengan perhitungan ROI ini,

Nantinya perusahaan akan dapat dengan segera memutuskan tindakan yang akan mereka ambil. Entah itu investasi lebih lanjut, terkaid pendanaan atau hal-hal prinsip lainnya demi meningkatkan hasil secara lebih maksimal.

2. Kelemahan ROI

Terkadang,

Kita juga lupa beberapa kelemahan dari ROI ini, misalnya dalam melakukan perbandingan Rate of Return atar perusahaan yang dalam hal ini menggunakan praktek akuntansi yang berbeda.

‘Bisa saja menjadi kesalahan dalam perbandingan ini!’

Perbedaan dalam menggunakan praktek akuntansi tadi dapat mengakibatkan kesalahan perbandingan. Terkadang, Fluktuasi dalam menghitung nilai uang tentu saja ‘sanga’ bisa berpengaruh terhadap penghitungan profit margin yang sudah didapatkan tersebut.

Diketahui, terjadinya hal ini bisa disebabkan oelh adanya perbedaan atas pembelian yang dilakukan saat inflasi dan saat tidak inflasi.

Studi Kasus Perhitungan ROI

Studi Kasus Perhitungan ROI
Studi Kasus Perhitungan ROI

Jika hanya menjelaskan beberapa perhitungan ROI dengan rumus mungkin akan membuat kamu sedikit kebingungan.

Namun, kamu bisa melihat beberapa contoh kasus dibawah ini untuk menjadi perbandingan dengan perhitungan ROI yang sedang kamu lakukan.

Simak saja,

Pahami setiap detailnya, ini akan menambah pemahaman kamu tentang cara menghitung ROI yang baik dan benar melalui perbandingan beberapa contoh kasusu dibawah ini:

Kasus Perhitungan ROI 1

Contoh kasus pertama datangnya dari perusahaan ‘A’ yang ingin membeli sebuah peralatan yang diperkirakan dapat melakukan pekerjaan yang semula dilakukan oleh 12 pekerja manusia. Diketahui bahwal peralatan tersebut seharga Rp. 250.000.000.

Untuk gaji masing-masing pekerja yang ingin diganti dengan alat-alat tersebut adalah Rp. 3.600.000,- 

Nah, perusahaan tersebut ingin menghitu ROI selama setahun dari tindakan atau kebijakan yang sedang dilakukan perusahaan tersebut. maka perhitungan ROI nya adalah sebagai berikut:

Pendapatan investasi adalah besarnya gaji yang bisa dihilangkan.

Jadi, bisa dikalkulasikan berapa perhitungannya, akan jadi seperti ini: 12 x 3.600.000 x 12 = Rp518.400.000,-. Sedangkan, estimasi untuk biaya investasi pembelian peralatan tersebut adalah Rp250.000.000,-.

ROI = (518.400.000-250.000.000)/250.000.000×100%

= 268.400.000/250.000.000×100%

= 107,36% atau 1,0736.

Perhatikan,

Akan ROI yang didapatkan sudah melebihi angka 100%. Ini artinya pembelian peralatan tersebut diprediksi akan bisa menutupi modal yang dikeluarkan terhadap alat tersebut.

Perusahaan ‘A’ tersebut bisa dipertimbangkan untuk membeli peralatan pengganti tersebut. Hal ini berdasarkan pada perhitungan ROI itu bisa memberikan keuntungan.

Update Terbaru: Cara Menghitung BEP yang Mudah!

Tinggal perusahaan ‘A’ yang mempertimbangkan, apakah alat-alat tersebut mereka beli atau tidak! Dari hasil perhitungan ROI tidak ada masalah jika mereka membeli peralatan tersebut karena dihitung akan memberikan keuntungan.

Kasus Perhitungan ROI 2

So, gambaran pada kasus perhitungan yang pertama tadi sudah memberikan sedikit gambaran untuk kamu.

Mari kita lanjutkan dengan Kasus Perhitungan ROI yang ke 2. Terdapat sebuah perusahaan ‘B’ yang ingin berinvestasi.

Jadi,

Untuk nilai Investasi perusahaan ‘B’ tersebut senilai Rp. 200.000.000. Investasi ini dilakukan pada penjual peralatan alat Elektronik ‘Smart Wacth Digital’. Untuk keuntungan yang berhasil didapatkan dari hasil investasi tersebut berjumlah Rp. 280.000.000,-

Bagaimana cara menghitung ROI kasus tersebut:

ROI = (280.000.000-200.000.000)/200.000.000 x 100%

= 80.000.000/200.000.000×100%

= 40% atau 0,4.

Nah, sudah didapatkan angka 40%, ini menjadi pertimbangan perusahaan ‘B’ untuk menentukan kebijakan investasi mereka berikutnya. Dengan memegan perhitungan ROI ini maka perusahaan ‘B’ ini akan bisa memutuskan harus melakukan tindakan apa.

Paham kan!

Hal Apa yang Mempengaruhi ROI?

Untuk membuat perhitungan ROI ini maka kamu harus memahami beberaoa fakto yang bisa mempengaruhi perhitungan ROI ini.

Perubahan dari faktor ini akana memberikan perubahan yang dihasilkan dari perhitungan ROI tersebut.

Nah,

Cobalah untuk memahami 2 hal yang dapat mempengaruhi ROi dibawah ini, simak penjelasan selengkapnya:

1. Tingkat Perputaran Aktiva Operasi (Operating Assets)

Satu hal yang perlu kamu perhatikan adalah Tingkat Perputaran Aktiva Operasi (Operating Assets) terhadap perhitungan ROI kamu.

Jadi,

Untuk Aktiva yang akan kamu hitung di sini adalah beberapa hal yang nantinya akan berguna dalam kegiatan operasional atau disebut juga operating assets.

Misalnya bangunan, peralatan yang digunakan, pengeluaran uang, sampai pada penggunaan aset tak berwujud seperti hak paten.

Sedangkan beberapa aset berupa investasi dan sejenisnya yang tidak langsung berdampak terhadap operasional bukan merupakan operating assets.

Update Terbaru: Cara Menghitung PPh 21 Karyawan dan Pembagian Jenis Wajib Pajak

Ketika seseorang menghitung tingkat perputaran operating assets maka mereka akan mampu untuk mendapatkan gambaran dan melihat sejauh mana perusahaan mampu memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya.

Tentunya,

Hal semacam ini akan dapat membantu sebuah perusahaan dalam mempertimbangkan perkembangan usaha menuju arah yang lebih maju.

2. Profit Margin

Perlu kamu pahami terlebih dahulu bahwa profit margin dapat diartikan sebagai rasio antara laba bersih dengan penjualan bersih.

Itu artinya,

Untuk kedua variabel yang dihitung tidak termasuk beban pajak atau semacamnya.

Dengan adanya profit margin maka sebuah perusahaan nantinya akan dapat diketahui besarnya efisiensi dalam sebuah pergerakan investasi yang mereka lakukan.

Untuk sebuah hasil penghitungan profit margin yang dilakukan didalam sebuah perusahaan ini akan menunjukkan berapa keuntungan yang didapat dalam 1 rupiah penjualan.

‘Kamu akan bisa tahu sedetail itu lho!’

Gambarannya,

Sebagai contoh, terdapat nilai profit margin investasi adalah sebesar 25%, maka artinya 1 rupiah penjual mengandung 0,25 rupiah keuntungan.

Oleh karena itu, semakin besar hasil dari penghitungan profit margin sebuah investasu maka akan semakin besar pula keuntungan yang didapat.

Kesimpulan Cara Menghitung ROI

Pada dasarnya, Cara Menghitung Roi ini bukanlah suatu hal yang rumit untuk kamu kerjakan. Namun, hal ini perlu kejelian dan ketelitian kamu terhadap hal yang berpengaruh dalam perhitungan tersebut.

Faktor-faktor tersebut perlu kamu perhatikan.

Jika perhitungan secara manual kesulitan kamu lakukan maka kamu bisa mencoba mencari referensi perhitungannya.

Dengan referensi tersebut maka kamu dapat lebih detail lagi membuat perhitungan yang benar.

Selalu pertimbangkan faktor Operating Assets dan profit margin,

Dua hal ini selalu mempengaruhi perhitungan ROI kamu. Jika masih kebingungan maka kamu harus melakukan konsultasi khusus dengan ahli atau pakar yang memang paham detail tentang hal ini.

Tapi,

Beberapa contoh kasus yang ada setidaknya menjadi bahan pertimbangan kamu untuk menghitung ROI ini,

jadikan beberapa studi kasus ini sebagai bahan pertimbagan kamu. Selain itu, perbanyak bacaan dan referensi dari sumber akurat lainnya.

Terkadang,

Ada beberapa hal yang menjadi ‘ilmu baru’ dalam menghitung ROI ini dan kamu terlupa mempertimbangkannya. Semoga beberapa penjelasan ini bermanfaat!

Setidaknya, beberapa informasi ini bisa menjadi informasi dasar dalam kamu melakukan pengembangan investasi dan bisnis.

Selamat Mencoba ya!