RiauOnline.id, Ekonomi — Harga Pokok Penjualan dalam istilah asingnya disebut dengan Cost of Goods Sold, salah satu komponen penting yang biasa dihitung oleh Perusahaan Manufaktur dan juga Perusahaan Dagang.
Tahukah Anda cara menghitung harga pokok penjualan?
Di bawah ini akan Penulis jelaskan secara sederhana agar lebih mudah dipahami.
Pada bidang akuntansi atau keuangan, Harga Pokok Penjualan digunakan untuk menggambarkan total pengeluaran biaya langsung dari Perusahaan yang timbul untuk barang atau jasa yang di produksi.
Barang tersebut dijual untuk kegiatan bisnis, biasanya satu periode bulanan atau tahunan.
Penghitungan nilai HPP juga meliputi biaya langsung yang mempengaruhi barang jadi atau jasa yang dijual.
Seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.
Daftar Isi
Mengapa Harus Menghitung Harga Pokok Penjualan?
Menghitung HPP ini bertujuan untuk mengukur biaya sebenarnya dalam memproduksi barang dagangan atau jasa yang dibeli pelangga dalam periode tertentu.
Keberhasilan menghitung biaya sebenarnya atau HPP akan memudahkan Anda dalam menentukan harga jual secara tepat dan akurat untuk pelanggan.
Sehingga dengan mudah mengetahui berapa keuntungan yang diperoleh pada periode tertentu.
Mengaplikasikan cara menghitung harga pokok penjualan bermanfaat untuk manajemen karena membantu menganalisa biaya pembelian dan biaya tenaga kerja.
Investor juga bisa menggunakan Harga Pokok Penjualan untuk menghitung margin kotor bisnis dan menganalisa persentase pendapatan yang tersedia.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan
Ada trik dasar yang harus benar-benar kamu pahami ketikan ingin Menghitung Harga Pokok Penjualan. Jadi, ketika menghitung HPP ini tidak lagi ada kesalahan yang bisa berakibat pada proses akhir harga barang ataupun jasa.
Bagini rumusnya:
HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal – Persediaan Akhir
Pembelian Bersih merupakan keseluruhan pembelian barang yang dilakukan perusahaan. Baik itu pembelian barang secara tunai ataupun kredit, ditambah lagi biaya langsung seperti ongkos angkut.
Persediaan Awal diartikan sebagai persediaan yang tersedia di awal periode akuntansi perusahaan, contohnya saja di awal bulan atau awal tahun.
Sedangkan untuk persediaan akhir diartikan sebagai persediaan barang yang masih tersedia di akhir periode akuntansi, contohnya di akhir bulan atau akhir tahun buku berjalan.
Sebuah Toko Ritel yang menjual aneka makanan ringan sedang menyelesaikan laporan keuangan di akhir tahun 2018.
Kemudian Toko tersebut menghitung jumlah persediaan sebagai berikut:
Persediaan Awal tahun 2018 = Rp. 300.000.000
Pembelian Baru selama tahun 2018 = Rp. 500.000.000
Persediaan Akhir Barang tahun 2018 = Rp. 200.000.000
Jadi untuk mendapatkan HPP yaitu menggunakan rumus di atas, yakni
HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal – Persediaan Akhir Barang
HPP = Rp. 500.000.000 + Rp. 300.000.000 – Rp. 200.000.000
HPP = Rp. 600.000.000
Jadi Toko Ritel tersebut sudah berhasil menjual barang dagangannya sebesar Rp. 600.000.000 selama tahun berjalan 2018 dan hanya menyisakan barang senilai Rp. 100.000.000 pada akhir tahun 2018.
Cara menghitung harga pokok penjualan di Perusahaan Dagang relatif lebih mudah. Sedangkan untuk penghitungan Harga Pokok Penjualan di Perusahaan Manufaktur terbilang lebih rumit.
Hal ini dikarenakan terjadi perubahan barang dari bahan baku yang kemudian diproses menjadi barang jadi.
Tentu saja berbeda dengan perusahaan dagang yang hanyak membeli kemudian menjual barang yang sama.
Rumus untuk penghitungan HPP di Perusahaan Manufaktur adalah sebagai berikut:
Harga Pokok Penjualan (HPP) = Harga Pokok Produksi + Persediaan Awal Barang Jadi – Persediaan Akhir Barang Jadi
Harga Pokok Produksi ini maksudnya harga yang diperoleh dari bahan baku ditambah biaya produk untuk memproses bahan baku menjadi barang jadi.
Meskipun terbilang rumit, pada dasarnya Cara menghitung harga pokok penjualan itu mudah.
Anda hanya perlu mengenali usaha yang sedang Anda geluti termasuk pengeluaran modalnya.
Penutup Cara Menghitung HPP
Ini akan menjadi sangat mudah jika kamu mengetahui cara menghitungnya. Jangan asalan lho!
Jika kamu belum paham, maka sebaiknya kamu terlebih dahulu membaca referensi cara menghitung HPP ini.
Jika asalan hitung aja, akan berdampak pada perhitungan final yang ‘meleset’ dan berpengaruh pada harga jual sebuah produk.
Mengerti kan?