“Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk para korban. Semoga berpulang ke Rahmatullah dengan husnul khotimah, dan bagi keluarga korban agar senantiasa diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menerima musibah yang sama-sama tak kita inginkan ini,” harapnya.
Sementara itu kapal laut yang ditumpangi keluarga Budi baru saja tiba di Pontianak, Kalimantan Barat pada Minggu pagi ini.
“Alhamdulillah, kapal laut KM Lawit yang mereka ditumpangi, baru saja tiba di Pelabuhan Pontianak dalam keadaan selamat. Cukuplah Allah sebagai tempat berserah diri,” tulisnya.
Sriwijaya Air Hilang Kontak
Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dilaporkan hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB, sesaat setelah lepas landas pada pukul 14.36 WIB. Diduga pesawat jatuh di perairan Kepulauan Seribu
Pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang (40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi), serta 12 kru (6 inti dan 6 ekstra).
Keluarga Pramugari Berharap Keajaiban
Kisah lainnya datang dari salah satu pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021.
Dia adalah Mia Zet Wadu yang baru saja berulangtahun ke-23 pada 29 November 2020 lalu. Mia diduga menjadi salah satu korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Mia yang merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara itu terakhir pulang ke rumahnya di Gang Tirta Gangga, Panjer, Denpasar Selatan, Bali pada September 2020 lalu.
Menurut juru bicara keluarga I Nyoman Gingsir Atmajaika, keponakannya yang memiliki nama lengkap Mia Tresetyani Wadu itu sejak kecil sangat pintar dan aktif itu tengah merenovasi dapur rumah milik orang tuanya di Denpasar, Bali.
“Dia (Mia) baru saja merenovasi dapur rumah orang tuanya. Semoga masih ada keajaiban Tuhan untuk Mia. Tapi apapun yang terjadi, kami ikhlas,” ujar Gingsir kepada Liputan6.com di rumah duka, Denpasar, Minggu (10/1/2021).
Halaman: 2 3Promot Content