Paragraf Deduktif: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contoh

Hijaz.id, Umum — Dalam tatanan bahasa Indnesia, ada banyak macam bentuk paragraf seperti deduktif, induktif, dan campuran. Masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri, hanya saja yang paling banyak digunakan adalah deduktif.

Paragraf deduktif diawali dengan kalimat atau pernyataan yang sifatnya universal baru diikuti oleh kalimat yang spesifik.

Pengertian Paragraf Deduktif

Pengertian Paragraf Deduktif
Pengertian Paragraf Deduktif

Menurut bahasa deduktif berasal dari bahasa Latin yaitu deducere, deductum, dan deduxi yang berarti menurun ke bawah.

Istilah deduksi juga sering dikaitkan dengan sifat deduksi, penuntunan, ataupun pengantaran.

Dengan begitu paragraf deduktif bisa diartikan sebagai paragraf yang di awali dengan pernyataan umum lalu diturunkan dengan pernyataan khusus.

Bisa pula diartikan dengan paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya berada di permulaan paragraf.

Kemudian disusul dengan kalimat pendukung yang menjelaskan gagasan utama secara lebih rinci untuk memahamkan pembaca.

Sehingga, pembaca tidak perlu membutuhkan pertanyaan lebih lanjut mengenai pokok bahasan.

Ciri dan Struktur Paragraf Deduktif

Dari pengertian di atas bisa diambil kesimpulan bahwa paragraf tersebut mempunyai beberapa ciri yaitu:

Pola Kalimatnya dari Umum ke Khusus

Paragraf ini disusun dari kalimat atau pernyataan yang sifatnya umum terlebih dahulu kemudian baru yang bersifat khusus. Jika digambarkan, maka modelnya akan tampak seperti piramida terbalik.

Bagian atas yang melebar merupakan kalimat utama yang masih umum dan semakin ke bawah semakin meruncing yaitu berupa pernyataan khusus.

Kalimat Utamanya Berada di Awal

Mudah sekali untuk membedakan antara paragraf deduktif dengan induktif. Sebab kalimat pokok masing-masing sudah tampak dan mengelompok dalam satu bagian.

Paragraf induktif kalimat utamanya berada di akhir, sehingga tampak seperti kesimpulan dan deduktif di permulaan. Berbeda halnya dengan paragraf campuran yang kalimat utamanya berada di awal dan akhir atau bahkan di tengah.

Disertai dengan Kalimat Pendukung

Dalam satu paragraf hanya ada satu kalimat utama atau ide pokok. Sementara kalimat pendukung atau penjelas ada lebih dari satu. Kalimat tersebut bisa berupa gambaran, bukti, alasan, maupun contoh dari kalimat utama.

Oleh sebab itu setiap paragraf mempunyai panjang yang berbeda-beda tergantung pada bukti, data, atau fakta yang ditemukan.

Semakin banyak data atau fakta yang Anda temukan, maka akan semakin panjang pula paragraf tersebut. Begitu pula jika Anda pandai dalam mengembangkan kalimat, maka juga akan lebih baik dan tampak lengkap, detail, serta jelas.

Dengan begitu, struktur paragraf jenis ini adalah satu kalimat utama di awal paragraf dan beberapa kalimat penjelas atau pendukung yang mengikutinya.

Contoh Paragraf Deduktif

Supaya lebih jelas dalam memahami paragraf deduktif, sebaiknya perhatikan beberapa contoh di bawah ini:

  • Contoh 1 tentang kekayaan Indonesia

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kekayaan alam baik di daratan maupun lautan. Hutannya sangat luas ditambah lagi dengan berbagai tambang besi, timah, emas, dan masih banyak lagi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Selain itu juga memiliki banyak perairan, khususnya laut yang menyimpan berbagai kekayaan seperti ikan, terumbu karang, rumput laut dan sebagainya.

Semua itu bukan hanya bisa menjadi sumber mata pencaharian penduduk, namun juga menjadi objek wisata yang menarik banyak pengunjung dari dalam maupun luar negeri.

Kalimat utama: “Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kekayaan alam”

Kalimat pendukung: “Hutannya sangat luas ditambah lagi dengan berbagai tambang besi, timah, emas, dan masih banyak lagi” dan seterusnya.

  • Contoh 2 tentang kemacetan

Kemacetan adalah hal yang biasa terjadi di ibu kota Jakarta tidak peduli padi, siang, maupun sore. Volume kendaraan di jalan begitu banyak mulai dari kendaraan roda empat, roda dua, maupun kendaraan berat.

Kemudian tambah pula dengan ruas jalan yang kurang lebar. Selain itu juga adanya proyek LRT yang berada di pinggiran jalan raya yang mengharuskan pengguna jalan mengurangi kecepatan  kelajuannya.

Kalimat utama: “Kemacetan adalah hal yang biasa terjadi di ibu kota Jakarta.”

Kalimat pendukung atau penjelas: “Volume kendaraan di jalan begitu banyak mulai dari kendaraan roda empat, roda dua” dan seterusnya.

  • Contoh 3 tentang kehidupan sosial

Doni merupakan anak yang pekerja keras. Sepulang dari sekolah ia, langsung membantu ibunya berjualan makanan ringan keliling kampung.

Hal itu ia lakukan sampai sore hari atau sampai dagangannya habis. Ia melakukannya dengan naik sepeda pancal dan harus mengayuhnya hingga puluhan kilo meter.

Setelah kembali ke rumah ia juga menyiapkan dan membuat jajanan untuk dijual esok hari lagi. Tidak lupa pula ia tetap belajar dan mengerjakan pr yang diberikan oleh guru di sekolah.

Kalimat utama: “Doni merupakan anak yang pekerja keras.”

Kalimat penjelas: “Sepulang dari sekolah ia, langsung membantu ibunya berjualan makanan ringan keliling kampung.” dan seterusnya.

  • Contoh 4 tentang kebersihan

Kebersihan sekolah merupakan tanggungjawab seluruh warga sekolah baik guru maupun murid. Setiap kelas tentu ada piket yang harus dijalankan oleh para siswa.

Tugas mereka adalah menyapu, menata bangku, dan menghapus papan. Piket dilakukan secara bersama biasanya dua anak setiap hari secara bergantian.

Selain itu juga menyiram tanaman yang ada di depan kelas atau halaman setiap pagi. Anak-anak bergantian mengambil air dan ada pula yang membersihkan di sekitarnya.

Setiap kelas baik di luar maupun di dalam harus disediakan tempat sampah. Begitu pula guru harus selalu memberi contoh yang baik kepada murid mengenai kebersihan sekolah seperti membuang sampah pada tempatnya.

  • Contoh 5 tentang teknologi

Smartpone mempunyai banyak manfaat bagi mereka yang bisa menggunakannya dengan baik dan benar. Dalam kehidupan sehari-hari tentu benda tersebut merupakan alat komunikasi yang efektif dan mudah.

Kemudian dilengkapi dengan fasilitas aplikasi komunikasi yang canggih seperti whatsapp, line, instagram, wechat, dan sebagainya.

Tidak sampai di situ saja, dilengkapi pula dengan berbagai aplikasi untuk menunjang dan memudahkan pekerjaan manusia seperti GPS, kalkulator, memo, jam alarm, dan penjelajah atau internet masih banyak lagi.

Jika ingin bepergian ke tempat tertentu bisa melihat lokasi di GPS, menghitung suatu hal di kalkulator, hingga mencatat hal penting di memo yang semuanya sudah dalam genggaman.

Dari beberapa penjelasan di atas, setidaknya bisa memberi pemahaman bagi Anda mengenai paragraf deduktif.

Sehingga, bisa mengidentifikasi jenis-jenis paragraf yang ada secara mudah dan efisien. Lihatlah dari kalimat pertama terlebih dahulu.