RiauOnline.id, Pendidikan — Suatu masyarakat mungkin menjadi wadah yang paling mudah ditemukan di mana di dalamnya terdapat hubungan sosial.
Tempat di mana bisa dilakukan penelitian tentang hubungan sosial. Banyak ilmuwan internasional yang telah melakukan penelitian.
Adapun untuk melakukan penelitian sosial tersebut, para ilmuwan telah memiliki konsep bernama teori atau theory dalam bahasa internasional.
Pada dasarnya, hubungan sosial manusia saat ini adalah yang paling menarik untuk dilakukan penelitian.
Tetapi, perkembangan ilmu pengetahuan sudah ada sejak dahulu, sehingga banyak hal yang berhubungan dengan hubungan sosial telah dilakukan penelitian sejak lama.
Tercatat pada tahun 1963 sudah muncul ilmuwan bernama Mark yang bisa membedakan theory ke dalam tiga macam.
Daftar Isi
Pengertian Teori
Mempelajari ilmu sosial menjadi lebih menyenangkan apabila anda sudah mengerti pengertian dari sesuatu yang di bahas.
Dalam hal ini, theory memiliki pengertian yang sederhana. Theory adalah salah satu konsep dasar pada penelitian sosial.
Konsep tersebut bisa berupa konstruk, definisi dan proposisi yang bisa memerinci sebab-akibat untuk menjelaskan hubungan sistematis suatu fenomena.
Sebenarnya, penggunaan istilah theory memiliki arti yang berbeda-beda, dan digunakan untuk beberapa bidang pengetahuan yang berbeda tergantung pada metodologi dan konteks diskusi.
Definisi theory secara umum adalah kesimpulan dari sekumpulan fakta yang terdapat hubungan diantara fakta-fakta tersebut. Adapun penarikan kesimpulan tersebut berpotensi mengalami kesalahan.
Secara khusus, pengertian theory di dalam ilmu sosial membutuhkan keniscayaan dalam melakukan pengujian, karena lapangan sosial yang sangat dinamis.
Ketika muncul theory baru yang bisa mementahkan theory lama, hal tersebut adalah hal yang wajar.
Interaksi manusia secara sosial terus berkembang secara kompleks, sehingga suatu penelitian harus memperhatikan penggunaan dan pemilihan theory tersebut.
Dibalik banyaknya pengertian theory, terdapat banyak ahli yang memiliki pandangan masing-masing tentang istilah tersebut.
Beberapa ahli tersebut adalah Karl Popper (1959:48), Jonathan H. Turner (1986:5), William Doherty (1993:20), dan Mark (1963).
Dapat disimpulkan bahwa Theory adalah pada dasarnya merupakan penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomena.
Dengan pengertian di atas, terdapat dua ciri-ciri thery sebagai berikut.
- Semua theory merupakan sebuah abstraksi tentang suatu hal. Berdasarkan ciri-ciri yang pertama ini, sifat dari theory adalah terbatas.
- Semua theory merupakan konstruksi atau konsep yang diciptakan oleh individu manusia. Berdasarkan ciri-ciri yang kedua ini, theory bersifat relatif. Yang dimaksud relatif disini adalah tergantung pada bagaimana cara pandang dari pencipta teori, apa sifat dan aspek hal yang diamati, dan kondisi-kondisi lain yang bersifat mengikat seperti tempat, waktu hingga lingkungan sekitarnya.
Klasifikasi Teori
Sesuai dengan pengertian di atas, berikut cara untuk mengelompokkan theory berdasarkan klasifikasinya.
1. Grand Theory
Grand theory dapat di klasifikasikan sebagai pemaknaan perilakukan dengan cara yang benar dan dilakukan secara universal.
Dengan menggunakan grand theory, anda bisa menyatukan semua pengetahuan tentang komunikasi menjadi sebuah kerangka theory. Itulah kemampuan yang dimiliki oleh grand theory.
Salah satu contoh dari grand theory adalah Marxism. Sebagai catatan, grand theory komunikasi sebagian besar tidak ada yang ditemukan.
Sebagai permisalan adalah dalam komunitas, yang ditemukan adalah kepastian bahwa komunitas tersebut berbeda dari komunitas yang lainnya.
2. A mid-range Theory
Klasifikasi a mid-range theory memiliki kemampuan untuk menjelaskan dua hal. Yang pertama, bisa menjelaskan perilaku sebuah kelompok orang dibandingkan dengan perilaku yang dilakukan semua orang.
Dan yang kedua adalah menjelaskan perilaku semua orang di dalam sebuah konteks atau waktu tertentu.
Beberapa theory yang masuk dalam klasifikasi a mid-range theory, yang pertama adalah uncartainly reduction, yaitu bagaimana orang berhadapan dengan orang asing.
Kedua, face negotiation theory, yaitu bagaimana orang dengan beda budaya mengelola konflik. Dan yang ketiga adalah group theory, yaitu bagaimana kumpulan orang dalam kelompok menyetujui suatu keputusan.
3. Narrow Theory
Berbeda dari dua klasifikasi sebelumnya, narrow theory lebih menitikberatkan pada orang-orang tertentu di waktu-waktu tertentu. Narrow sendiri artinya sempit atau terbatas.
Seperti namanya, klasifikasi ini lebih menitikberatkan pada poin-poin tertentu. Salah satu contoh yang masuk pada klasifikasi ini yaitu sebuah aturan-aturan komunikasi di dalam sebuah konflik umum.
Kegunaan Teori
Kegunaan theory ini sangat penting untuk sebuah penelitian. Mulai dari memperjelas masalah yang sedang di teliti, dasar yang digunakan dalam merumuskan hipotesis, hingga sebagai referensi dalam penyusunan instrumen penelitian.
Theory juga dapat mencegah terjadinya upaya mengumpulkan data yang tidak bisa menghasilkan sumbangan terhadap pemahaman peristiwa.
Lebih jelasnya, Supples (dalam Bell, 1986) berpendapat bahwa terdapat empat fungsi atau kegunaan dari theory. Berikut keempat kegunaan tersebut.
- Untuk melakukan penelitian, dapat berguna sebagai sebuah kerangka kerja.
- Pada pengorganisasian butir-butir informasi tertentu, dapat memberikan suatu kerangka kerja.
- Berguna untuk melakukan identifikasi pada kejadian yang kompleks.
- Untuk melakukan reorganisasi pada pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Tujuan Teori
Menurut Abraham Kaplan (1964), tujuan dari theory tidak hanya sekadar untuk menemukan fakta yang tersembunyi.
Tetapi, juga menjadi sebuah cara untuk melihat, mengorganisasikan serta mempresentasikan suatu fakta.
Apabila sebuah theory tidak sesuai dengan fakta, baik konsep maupun penjelasannya, maka theory tersebut dapat diragukan keberlakuannya, dan disebut sebagai theory semu.
Selain berdasarkan pada pendapat Abraham Kaplan yang disebutkan di atas, berikut ini adalah beberapa tujuan theory untuk anda ketahui.
- Dengan theory, dapat menjelaskan, memahami, dan memprediksi perubahan sosial.
- Memberikan jawabah tentang mengapa dan bagaimana mengenai pengalaman komunikasi suatu kelompok.
- Jelas bahwa suatu theory merupakan suatu ikhtisar dari hal-hal bersangkutan dengan objek sosiologi, yang telah di ketahui dan telah di uji kebenarannya.
- Memperdalam pengetahuan seseorang melalui kekurangan-kekurangan yang ada pada seseorang yang ditunjukkan oleh theory.
- Menjadi bahan ajar pengantar sosiologi, karena mampu mempertajam fakta yang dipelajari oleh sosiologi.
- Mengembangkan sistem klasifikasi fakta dan juga mengembangkan kumpulan definisi penting untuk penelitian.
Melakukan sebuah penelitian tidak kalah pentingnya dengan berpegang pada theory tertentu.
Apalagi ketika melakukan penelitian terhadap fenomena sosial yang sifatnya selalu terjadi perkembangan yang dinamis.
Dengan menggunakan teori yang sifatnya sangat penting tersebut, maka suatu penelitian akan sangat terbantu karena dapat mengkompilasi pengetahuan yang akan di teliti.