Mengenal Sublimasi Sebagai Istilah Sains dan Psikologi

Hijaz.id, Umum — Istilah sublimasi dapat ditemukan dalam dua bidang keilmuan berbeda. Pertama istilah tersebut terdapat pada ilmu sains, fisika dan kimia sebagai salah satu bentuk proses perubahan wujud benda. Kedua dalam ilmu psikologi adalah sejenis mekanisme pertahanan, pertahanan psikologis tak sadar.

Pengertian Sublimasi dalam Sains

Pengertian Sublimasi dalam Sains
Pengertian Sublimasi dalam Sains

Sublimasi atau menyublim adalah salah satu bentuk proses perubahan wujud benda secara fisika. Selain menyublim, ada pula proses mencair, membeku, menguap, mengembun dan mengkristal. 

Proses perubahan wujud ini terjadi perubahan jarak susunan partikel zat atau benda yang bersangkutan. 

Perubahan tidak mengubah susunan zat melainkan hanya jarak. Biasanya perubahan wujud secara fisika ini terjadi karena perubahan suhu.

Sublimasi adalah perubahan wujud benda secara fisika berupa perubahan dari wujud padat menjadi gas atau dari gas ke padat.

Apabila partikel penyusun suatu zat padat mengalami kenaikan suhu, maka partikel tersebut akan menyublim menjadi gas. 

Sebaliknya, bila suhu gas tersebut mengalami penurunan, maka gas akan segera berubah wujudnya menjadi padat.

Berbeda dengan proses perubahan wujud benda lainnya, proses menyublim jarang sekali ditemukan karena hanya sedikit zat yang dapat mengalami sublimasi.

Zat atau benda yang dapat mengalami sublimasi diantaranya kapur barus, iodium, amonium klorida dan juga biang es.

Contoh proses sublimasi yang paling mudah ditemukan dan  dilihat di adalah pada proses penggunaan kapur barus.

Di lemari pakaian kapur barus yang disimpang hilang begitu saja tanpa proses mencair.

Anda bisa pula melihat sublimasi dalam proses pembuatan kabur barus.

Campuran kapur barus dan arang dipanaskan sehingga kapur barus yang dapat menyublim akan menguap. Zat tersebut kemudian didinginkan sehingga menjadi padat kembali.

Penerapan dan Tujuan Sublimasi

Sublimasi juga digunakan untuk menyebut salah satu metode pemisahan campuran kimia. Dalam hal perubahan zat, digunakan hukum sublimasi sebagai proses dalam pemisahan campuran.

Caranya dengan  memanaskan zat padat, zat padat yang ingin diambil terlebih dahulu diubah menjadi gas dalam proses pemanasan.

Setelahnya gas yang dihasilkan akan ditambung terpisah sebelum kemudian didinginkan kembali menjadi zat padat.

Terdapat syarat pemisahan campuran dengan menggunakan cara sublimasi. Yakni partikel yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih yang besar.

Agar dapat untuk menghasilkan uap dengan tingkat yang kemurniannya pun tinggi.

Selain itu perlu dibandingkan, apakah massa naftalena yang tersublimasi massanya sama dengan produk sublimasi yang dihasilkan.

Selanjutnya perlu dianalisis apakah semua zat yang menguap tersebut, uapnya dapat menyublim keseluruhan menjadi kristal-kristal kembali untuk mengembalikan ke bentuk padat.

Proses sublimasi digunakan sebagai metode pemisahan campuran kimia. Proses ini kerap dilakukan peneliti untuk beberapa tujuan. Di antaranya sebagai berikut:

  1. Untuk melakukan pemurnian. Dengan tujuan mendapatkan zat yang murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran.
  2. Melakukan analisa laboratorium. Misalnya untuk mengetahui keberadaan zat dalam suatu sampel.
  3.  Memisahkan iodium dari campuran pengotornya agar mendapatkan iodium murni.

Pengertian Sublimasi dalam Psikologi

Sublimasi adalah sejenis mekanisme pertahanan. Pertahanan psikologis tak sadar yang mengurangi kecemasan yang diakibatkan oleh dorongan yang tidak dapat diterima atau rangsangan berbahaya.

Konsep tersebut memainkan peran penting dalam teori psikoanalisis Sigmund Freud.

Lebih jelasnya setiap manusia pernah mengalami impuls atau dorongan yang tidak diinginkan dari waktu ke waktu.

Masing-masing diri memiliki cara berbeda menghadapi perasaan tersebut yang dapat diterima dan tidak.

Saat ego mendorong untuk menghadapi impuls dengan cara yang tidak dapat diterima, saat inilah manusia melalui proses yang disebut sublimasi.

Melalui sublimasi, orang dapat mengubah impuls yang tidak diinginkan menjadi sesuatu yang kurang berbahaya dan bahkan sering membantu.

Dengan pertimbangan apa yang mungkin terjadi saat diri diliputi amarah. Guna meredam ego tersebut seseorang memilih untuk melakukan kegiatan fisik seperti bersih-bersih, mencuci atau lainnya.

Proses sublimasi dapat mengubah impuls negatif menjadi perilaku yang kurang merusak dan bahkan produktif.

Proses Sublimasi dan Contoh di Kehidupan Nyata

Dalam ilmu psikologi diambil dari teori Sigmund Freud dalam diri manusia ada tiga komponen kepribadian yakni ID, Ego dan Superego.

  1. ID adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi sebagai sumber libido atau energi yang mendorong perilaku. Id bersifat primitif dan dasar, terdiri dari semua dorongan dan keinginan yang sering tidak dapat diterima secara sosial jika kita hanya bertindak atas mereka kapan pun kita mau
  2. Ego muncul kemudian selama masa kanak-kanak dan merupakan bagian dari kepribadian yang berkuasa di id dan membuatnya sesuai dengan tuntutan realitas. Alih-alih hanya bertindak atas dorongan, ego memaksa kita untuk menangani keinginan ini dengan cara yang lebih realistis.
  3. Superego adalah komponen kepribadian yang terdiri dari semua moral, aturan, standar, dan nilai-nilai yang telah kita internalisasikan dari orang tua dan budaya kita. Bagian dari kepribadian ini berusaha untuk membuat kita bertindak dengan cara yang bermoral.

Komponen kepribadian inilah yang berperan dalam diri dalam setiap tindakan. Ketiga perlu melakukan kompromi dan ego yang kemudian harus memediasi antara dorongan primal dari id, standar moralistik superego, dan tuntutan realistik realitas.

Dalam proses mediasi inilah kerap muncul kecemasan karena perasaan tidak terima satu sama lain.

Sublimasi adalah salah satu dari cara-cara ini sehingga ego mengurangi kecemasan yang dapat diciptakan oleh dorongan atau perasaan yang tidak dapat diterima.

Proses tersebut dapat bekerja dengan cara menyalurkan impuls negatif dan tidak dapat diterima ke dalam perilaku yang positif dan dapat diterima secara sosial.

Berkaca pada kehidupan sehari-hari, sublimasi ini dapat dikatakan sebagai tanda kedewasaan yang memungkinkan orang untuk berperilaku dengan cara yang beradab dan dapat diterima.

Proses ini dapat mengarahkan orang untuk melakukan kegiatan yang lebih baik untuk kesehatan mereka atau terlibat dalam perilaku yang positif, produktif, dan kreatif.

Contoh Sublimasi

Ketika Anda merasakan dorongan untuk tidak setia kepada pasangan, adanya keinginan untuk menjalin hubungan lain.

Daripada bertindak atas dorongan yang tidak dapat diterima ini, Anda menyalurkan perasaan Anda ke dalam mengerjakan proyek di sekitar halaman.

Proses saat Anda mengubah keinginan dengan mengalihkan pada hal lain inilah proses sublimasi pada psikologi.