Bilangan Biner Beserta Penjelasan Paling Lengkap!

Hijaz.id, Wawasan — Bilangan biner biasanya digunakan pada dunia mesin karena identik dengan Bahasa yang digunakan pada alat elektronik seperti komputer dan lain sebagainya.

Bilangan ini merupakan salah satu dari sistem bilangan yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar jaringan pada komputer. Ingin tahu lebih lanjut? Simak penjelasannya si bawah ini.

Pengertian Bilangan Biner

Pengertian Bilangan Biner
Pengertian Bilangan Biner

Bilangan merupakan salah satu susunan yang memiliki basis tertentu yang biasanya memiliki simbol (n).

 basis pada sistem bilangan ini menampilkan jumlah koefisien atau angka yang tercantum pada bilangan itu sendiri, biasanya dimulai dari angka 0 dan seterusnya.

Bilangan biner sendiri merupakan susunan bilangan yang memiliki basis dua. Disebut basis dua karena hanya memiliki dua nilai koefisien yaitu 0 dan 1.

Adapun notasi pada bilangan basis dua ini dituliskan dengan simbol : (n)2.

Bilangan berbasis dua ini ditemukan pertama kali oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke 17 yang digunakan sebagai dasar bagi semua sistem digital.

Bilangan berbasis dua ini dapat disebut dengan istilah bit atau binary digit.

Biasanya pengelompokan biner dalam satu komputer berjumlah 8 dengan istilah yang umum yaitu 1 byte/bita.

Dalam istilah komputer 1 byte berjumlah 8 bit yang memiliki kode rancangan seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange, dan lain sebagainya yang menggunakan sistem kode 1 byte.

Sistem komunikasi kini semakin berkembang sehingga berkembang pula sistem komunikasi digital modern dalam bentuk bit-bit biner.

Pengembangan data yang ditransmisikan dalam bentuk bit-bit biner ini merupakan sistem yang tahan terhadap noise pada kanal transmisi sehingga dapat diterima secara baik.

Dalam bilangan basis dua ini terdapat istilah nilai terkecil yang disebut LSB (least significant bit) sedangkan nilai terbesar disebut MSB (most significant bit).

Keduanya juga dibedakan menjadi nilai paling kanan atau nilai terkecil, sedangkan nilai paling kiri disebut nilai paling besar.

Bilangan basis dua ini juga memiliki fungsi untuk menyatakan kondisi hidup dan matinya rangkaian digital pada sebuah mesin.

Diketahui mati dan hidupnya berdasarkan angka yang muncul. Berbagai data dalam jumlah besar disimpan secara digital yang bisa disebut sebagai deretan bilangan biner.

Manusia hanya mampu menangkap sinyal analog sehingga diperlukan perangkat yang bisa mengkonversikan bilangan basis dua ini menjadi sinyal analog tersebut.

Biasanya menggunakan perangkat bernama ADC (analog to digital converter) sehingga dapat dipahami oleh manusia.

Konversi Bilangan Biner Menjadi Beberapa Bilangan

Konversi bilangan biner diperlukan untuk mengetahui data yang lebih mudah dipahami. Terdapat beberapa bilangan yang dapat dikonversikan dari bilangan basis dua ini.

Penjelasan beserta caranya akan dijelaskan secara lengkap di bawah ini.

Bilangan Biner ke Desimal

Mengubah bilangan basis dua menjadi bilangan desimal harus melalui langkah yang lumayan panjang. Pertama, tulislah angka biner dan daftar kuadrat 2 dari arah kanan hingga ke kiri.

Kemudian tuliskan digit angka biner di bawah daftar kuadrat dua tersebut. Kemudian hubungkan digit dari angka biner dengan daftar kuadrat dua tersebut.

Langkah selanjutnya Anda harus menuliskan nilai akhir setiap kuadrat dua. Kemudian tambahkan nilai akhirnya. Lalu tulislah jawaban dengan subskrip basisnya.

Gunakan cara tersebut untuk mengubah angka biner dengan titik desimal ke dalam bentuk desimal sehingga angka biner dapat dikonversikan menjadi bilangan desimal.

Bilangan Biner ke Oktal

Bilangan oktal merupakan susunan bilangan yang memiliki baris delapan yang dimulai dari angka 0 sampai angka 7. Sedangkan notasi pada bilangan oktal dituliskan dengan simbol (n)8.

Bilangan ini berfungsi untuk memecahkan permasalahan masalah logaritma dalam komputasi.

Mengubah bilangan basis dua menjadi bilangan oktal terdiri dari empat langkah. Pertama, kelompokkan bilangan dalam bentuk tiga digit dan mulailah dari arah kanan.

Jika bilangan dalam bentuk koma, maka acuan pengelompokannya harus dengan bilangan koma.

Kemudian hitung hasil konversi bilangan basis dua secara mengelompok, dan yang terakhir tuliskan hasilnya secara berurutan. Sehingga muncul hasil konversi bilangan biner dengan bilangan oktal.

Bilangan Biner ke Heksadesimal

Bilangan heksadesimal merupakan susunan bilangan yang memiliki basis enam belas. Koefisien bilangan ini terdiri dari 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D, dan F.

Adapun notasi bilangan ini bertuliskan simbol (n)16. Fungsi dari bilangan ini digunakan dalam dunia digital maupun Bahasa pemrograman.

Aritmatika Bilangan Biner

Aritmatika bilangan biner terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Fungsi aritmatika dalam bilangan basis dua ini dapat digunakan untuk membaca data, mengkonversikan menjadi jenis bilangan basis lain, dan sebagainya.

Penjumlahan

Cara menjumlahkan bilangan basis dua ini memiliki cara yang sama dengan penjumlahan pada bilangan desimal.

Hal yang membedakan adalah jika bilangan desimal cenderung memiliki bilangan yang utuh, misalkan terdiri dari hanya satu bilangan dalam berbagai satuan, bilangan basis dua ini memiliki beberapa bilangan dalam satu deret antara dua angka yaitu 0 dan 1.

Cara menjumlahkannya juga dapat dilakukan secara menurun sesuai dengan berapa bilangan basis dua yang akan dijumlahkan.

Cara mudah untuk menjumlahkan masing-masingnya adalah dengan menjumlahkan secara menurun namun hanya menyebutkan bilangan antara 0 dan 1 saja, tidak menambah menjadi angka lain.  

Pengurangan

Aturan pengurangan dalam bilangan basis dua memiliki cara yang sama dengan bilangan desimal, namun dalam bilangan ini tidak terjadi sistem peminjaman seperti peraturan pada bilangan desimal.

Apabila terjadi pengurangan, maka langsung dituliskan angka 0 meskipun terjadi selisih. Dalam aritmatika bilangan basis dua pada dasarnya tidak ada istilah pengurangan.

Dalam menyelesaikan permasalahan aritmatika ini diperlukan metode penjumlahan sedangkan pada bagian yang pengurangan dijadikan sebagai bilangan invers. 

Perkalian

Sama dengan perkalian pada bilangan desimal, perkalian pada bilangan basis dua memiliki metode yang sama pula.

Terjadi pergeseran bit kearah kiri setiap 1 bit penggalian. Setelah proses penggalian selesai pada setiap bit, kemudian jumlahkan pada masing-masing kolom bit.

Pembagian

Sama dengan penyelesaian yang dilakukan di atas, dalam pembagian bilangan basis dua juga menggunakan metode yang sama dengan bilangan desimal yang biasanya diselesaikan dengan metode porogapit.

Porogapit yaitu membagi biner dimulai dari arah kiri, karena itu bilangan pembagi dimasukkan bilangan 0 pada bit paling kiri.

Setelah dilakukan pembagian kemudian konversikan pada bilangan desimal sehingga dapat secara mudah dipahami oleh bahasa kita, manusia.

Dari penjelasan tentang bilangan biner di atas dapat menjadi salah satu tambahan pengetahuan secara lengkap yang secara mudah dapat dipahami.

Pemahaman secara dalam tentunya akan memberikan kemudahan bagi Anda untuk melakukan pemrograman, yang biasanya dilakukan oleh orang yang tertarik pada bidang teknologi.

Semoga artikel ini membantu!