Hijaz.id, Wawasan — Negara-negara di dunia bisa menjalin kerjasama baik dalam hal budaya, pendidikan, dan juga ekonomi. Negara di sebuah region ataupun benua biasanya juga membentuk aliansi dengan tujuan saling menguntungkan. Salah satu aliansi terkemuka di dunia adalah APEC yang mencakup seluruh negara di wilayah Asia dan Samudra Pasifik.
Daftar Isi
Sejarah Terbentuknya APEC

Kerjasama ekonomi negara-negara di kawasan Asia-Pasifik atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Asia Pasific Economic Cooperation merupakan salah satu aliansi ekonomi besar di dunia.
Aliansi ini meliputi 21 negara di lingkar Pasifik yaitu negara-negara di sekitar Samudra Pasifik. Tepatnya negara yang masuk dalam wilayah Benua Asia, Australia, dan juga Amerika.
Terbentuknya organisasi ini ternyata dilatarbelakangi oleh perubahan Uni Soviet dan Eropa Timur.
Runtuhnya negara komunis Uni Soviet hingga terpecah menjadi Rusia dan negara-negara kecil di sekitarnya kemudian menyadarkan mata dunia bahwa pada dasarnya semua negara saling membutuhkan satu sama lain.
Runtuhnya Uni Soviet diikuti juga dengan keruntuhan sistem ekonomi komunis yang tertutup dan perlahan berubah menjadi sistem ekonomi liberal yang bebas terbuka.
Kemudian diadakan sebuah perundingan yang dinamakan Putaran Uruguay pada tahun 1986 di Punta del Este Uruguay. Pertemuan ini khusus membahas tatanan perdagangan dunia.
Adanya kekhawatiran tidak tercapainya tujuan yang dirundingkan dalam Putaran Uruguay membuat Perdana Menteri Australia saat itu yaitu Bob Hawke pada tahun 1989 mengusulkan untuk didirikan sebuah kerjasama ekonomi yang lebih efektif, khususnya di wilayah Asia Pasifik.
Usulan ini ditindaklanjuti dengan pertemuan pertama di Canberra Australia yang dihadiri oleh 12 negara.
Hasil pertemuan ini adalah adanya komitmen untuk mengadakan pertemuan tahunan di Singapura dan Korea Selatan.
Pada awalnya negara- negara ASEA menentang usulan awal pembentukan APEC yang memasukkan negara non-Asia. Namun usulan ini ditentang banyak pihak.
Pertemuan pertama organisasi ini diselenggarakan pada tahun 1993 di Pulau Blake.
Pada saat itu, presiden AS Bill Clinton berdiskusi dengan perdana menteri Australia Paul Keating ingin mengadakan pertemuan untuk melanjutkan gagasan Putaran Uruguay yang sedang terhambat.
Pada pertemuan ini dihasilkan gagasan visi ekonomi komunitas di kawasan Asia Pasifik.
Berdasarkan pertemuan tahun 1993 inilah, kemudian didirikan kantor pusat sekretariat APEC di negara Singapura.
Pada tahun 1994 pertemuan anggota organisasi ini menghasilkan Bogor Goals yang tujuannya untuk mendorong perdagangan dan investasi terbuka di kawasan Asia Pasifik.
Komitmen ini dimulai pada tahun 2010 untuk negara industri dan tahun 2020 untuk negara berkembang.
Pilar-Pilar Kerjasama APEC
1. Perdagangan dan Investasi Lebih Terbuka
Sistem perdagangan dan investasi yang lebih terbuka antar anggota diharapkan bisa:
- Menurunkan dan dalam jangka panjang bisa menghilangkan tarif dan non-tarif yang menjadi hambatan.
- Membuka pasar khususnya bagi produk-produk asli Indonesia ke negara-negara anggota.
- Meningkatkan kuantitas perdagangan dan investasi antar anggota.
- Mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
- Meningkatkan standar hidup di semua kawasan Asia Pasifik.
2. Fasilitasi Perdagangan dan Investasi
Fasilitasi perdagangan dan investasi bertujuan untuk menekan biaya produksi sehingga bisa meningkatkan perdagangan, menurunkan harga barang serta jasa, dan juga meningkatkan kesempatan kerja.
Pilar ini fokus pada upaya untuk:
- Pengurangan biaya transaksi perdagangan.
- Meningkatkan akses terhadap informasi perdagangan antar anggota.
- Memudahkan administrasi bongkar muat barang di pelabuhan anggota.
- Penyelarasan kebijakan antar negara-negara anggota.
- Menjalankan reformasi struktural pada masing-masing negara anggota organisasi ini.
3. Kerjasama dalam Bidang Ekonomi dan Teknik
Kerjasama negara-negara Asia Pasifik dalam bidang ekonomi dan teknik disebut dengan istilah ECOTECH.
Perjanjian ini bertujuan untuk menyediakan pelatihan dan juga kerjasama dalam bidang pembangunan kapasitas untuk membantu tumbuhnya ekonomi anggota. Selain itu, pengembangan ekonomi dan teknik ini juga sebagai persiapan ekonomi global.
ECOTECH mengedepankan pelatihan dan kerjasama menurut keunggulan negara masing-masing.
Kerjasama ini diharapkan bisa mengatasi tantangan global yang baru dalam bidang ekonomi seperti kesenjangan digital, ketahanan pangan, bencana alam, terorisme, hingga wabah penyakit menular.
Anggota APEC
Sistem kerjasama organisasi Asia Pasifik ini bersifat non-politis. Hal ini ditandai dengan ikut bergabungnya Hongkong dan Taiwan.
Karena itulah setiap anggota organisasi ini disebut dengan “ekonomi” karena setiap negara berinteraksi sebagai entitas ekonomi.
Hingga saat ini ada 21 negara yang resmi menjadi anggota organisasi ekonomi ini, antara lain adalah:
- Brunei Darussalam
- Indonesia
- Malaysia
- Philipina
- China
- Hongkong
- Jepang
- Korea Selatan
- Singapura
- Taiwan
- Thailand
- Vietnam
- Papua Nugini
- Australia
- Selandia Baru
- Canada
- Amerika Serikat
- Chili
- Mexico
- Rusia
- Peru
Prinsip Kerjasama APEC
Untuk menjaga komitmen kerjasama yang bisa memajukan perekonomian semua negara anggota, maka organisasi ini punya 4 prinsip yang harus dijalankan yaitu:
1. Konsensus
Semua keputusan yang akan diambil oleh organisasi ini harus lebih dulu mendapatkan persetujuan dan kesepakatan dari 21 ekonomi anggota. Selain itu semua keputusan juga harus bermanfaat bagi 21 ekonomi anggota.
2. Sukarela dan Tidak Mengikat
Kesepakatan apapun yang diambil oleh organisasi ini bersifat sukarela dan tidak mengikat ekonomi anggotanya.
3. Concerted Unilateralism
Maksudnya adalah pelaksanaan keputusan dilakukan bersama-sama sesuai dengan kemampuan ekonomi anggota masing-masing tanpa adanya syarat resiprositas.
4. Differentiated Time Frame
Prinsip ini menegaskan bahwa setiap ekonomi maju diharapkan bisa melakukan liberalisasi lebih dulu, mengingat kondisi perekonomian masing-masing anggota yang tidak sama.
Siklus Pertemuan APEC
Siklus pertemuan dilakukan satu tahun sekali dan dihadiri oleh pemimpin ekonomi anggota APEC. Pertemuan tahunan ini dinamakan APEC Economic Leader’s Meeting (AELM).
Sebelum AELM digelar, biasanya para menteri luar negeri dan juga menteri perdagangan negara-negara anggota akan melakukan pertemuan bersama dalam ministrial meeting atau AMM.
Hasil pertemuan antara para pemimpin ekonomi dan juga menteri tersebut selanjutya ditindaklanjuti oleh Pejabat Tinggi yang umumnya mengadakan pertemuan 3 kali dalam setahun.
Kemudian hasil pertemuan para pejabat tinggi ini akan dilaksanakan oleh Komite, Grup Kerja, Fora, dan Subfora.
Organisasi perdagangan ini telah lama berdiri dan dianggap sebagai salah satu forum kerjasama tertua dan blok multilateral tingkat tinggi di wilayah Asia Pasifik.
Organisasi ini dianggap sudah memberikan pengaruh global yang cukup signifikan hingga sekarang.