RiauOnline.id, Pendidikan — Pernahkah anda kesulitan dalam menjelaskan suatu hal kepada seseorang?
Untuk dapat mempermudah penjelasan, terkadang anda dipaksa untuk membandingkan sesuatu yang lain dengan sesuatu yang anda jelaskan tersebut.
Secara tidak langsung, anda sudah dekat dengan menggunakan analogi, atau yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dengan sebutan analogy.
Daftar Isi
Pengertian Analogi
Pengertian analogi adalah suatu kesimpulan akhir yang didapatkan dari upaya membandingkan suatu fakta khusus dengan suatu fakta khusus lainnya.
Penggunaan analogy menjadi sesuatu yang penting ketika berada pada kondisi tertentu. Pemikiran analogy juga disebut dengan pemikiran melalui persamaan.
Hal tersebut tentu saja karena untuk mendapatkan kesimpulan, harus disamakan dengan fakta khusus lain.
Penyebutan analogy juga terkadang disebut dengan analogy induktif. Analogy induktif adalah proses penalaran yang dimulai dari satu peristiwa yang kemudian menuju peristiwa lainnya yang sejenis,
kemudian akan didapatkan kesimpulan bahwa peristiwa yang terjadi pada peristiwa pertama mungkin akan terjadi pada peristiwa yang lain.
Anda mungkin sudah pernah melakukan proses penalaran yang satu ini.
Pengertian Analogi Menurut Para Ahli
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa pengertian analogy yang berasal dari para ahli, dan satu diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI).
- Menurut KBBI. Analogy adalah suatu penyesuaian yang dilakukan terhadap dua benda yang berbeda atau berlainan.
- Menurut Louis O. Kattseff (1992:32). Analogy adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mencapai kesimpulan dengan cara mengganti hal yang akan dibuktikan dengan suatu hal lain yang serupa dan lebih mudah dikenal, lalu dilakukan kesimpulan kembali seperti awal tujuan penalaran.
- Menurut Mundiri (2008:157). Analagy merupakan suatu proses dari fenomena satu menuju fenomena dua (lain) yang memiliki kesamaan jenis, lalu dilakukan usaha untuk mendapatkan kesimpulan bahwa apa yang telah terjadi pada fenomena satu akan terjadi pula pada fenomena lain.
- Menurut Syarkawi Dhofir (2000:78). Analogy adalah suatu proses berpikir mendapatkan kesimpulan yang dilakukan dengan suatu dasar yaitu berupa persamaan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya.
- Menurut Poespoprojo (1999:179). Analogy merupakan suatu perbandingan yang memiliki tujuan untuk mendapatkan suatu ide yang bisa dipercaya sehingga memiliki kegunaan untuk membuat sesuatu yang awalnya adalah konsep sulit menjadi mudah sekaligus jelas.
- Menurut Soekardijo (tt:139). Analogy merupakan upaya berbicara tentang dua hal, satu dari dua hal tersebut adalah hal yang berbeda dengan yang lainnya, kemudian dilakukan perbandingan antara kedua hal yang berbeda tersebut.
- Menurut Poedjawijatna (2004:40). Analogy adalah pengertian yang dilakukan dengan memilih sesuatu yang sama, tetapi dibalik kesamaan yang ditunjuk, terdapat perbedaan pula.
Ciri-Ciri Analogi
Setelah mengetahui apa saja pengertian analogy menurut para ahli di atas, tentu akan lebih memudahkan anda dalam memahami apa yang dimaksud dengan analogy. Selanjutnya, uga perlu anda ketahui ciri-ciri analogy di bawah ini.
- Persamaan yang terdapat pada analogy tidak diperbolehkan sama persis.
- Ibaratan yang terdapat pada analogy merupakan sebuah proses, sehingga ibaratan bukan perumpamaan.
- Di dalam proses analagoy, salah satunya adalah ibaratan.
- Ibaratan yang digunakan pada analogy merupakan hasil dari intuisi atau imajinasi.
- Setiap orang diperbolehkan untuk mencari atau membuta suatu ibaratannya sendiri.
Jenis-Jenis Analogi
Ada beberapa jenis analogy yang bisa ditemukan di sekitar anda, berikut penjelasannya.
1. Analogi Induktif
Jenis yang pertama adalah analogy induktif, yaitu sebuah analogy yang proses penyusunannya dimulai dari persamaan antara dua buah fenomena,
lalu kesimpulan yang didapatkan adalah bahwa fenomena yang pertama terjadi pada fenomena yang kedua.
Analogy induktif termasuk pada jenis analogy yang sangat bermanfaat ketika digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui persamaan yang terdapat pada proses analogy, pembuktian persamaan menjadi hal yang penting karena akan memengaruhi hasil akhir yaitu kesimpulan.
2. Analogi Deklaratif
Jenis analogy deklaratif adalah suatu metode yang bisa menegaskan sesuatu yang belum di kenal, dengan kata lain dapat menjelaskan sesuatu yang masih samar, yaitu dengan sesuatu yang sebelumnya sudah dikenal.
Meskipun memiliki manfaat yang sedikit berbeda, analogy deklaratif juga bermanfaat untuk upaya menerima ide-ide baru. Efek yang dihasilkan dari menyamakan dengan sesuatu yang sudah di kenal bisa dikatakan cukup besar.
3. Cara Menilai Analogi
Kepercayaan analogy dapat diukur. Alat pertama yang bisa digunakan untuk mengukur adalah sedikit banyaknya fenomena sejenis yang ditampilkan.
Semakin banyak, maka semakin lebih dipercaya.
Alat yang kedua, yaitu berupa sedikit banyaknya aspek dasar analogy. Semakin banyak aspek yang dimasukkan, maka semakin bisa dipercaya oleh orang lain.
Alat untuk mengukur analogy yang ketiga, yaitu sifat analogy.
Semakin rendah taksiran yang ditampilkan, maka semakin lebih dipercaya analogy tersebut.
Alat yang keempat adalah berupa ada tidaknya unsur yang berbeda pada fenomena pada proses analogy.
Relevansi masalah juga bisa menjadi alat ukur kelima yang digunakan untuk menilai analogy.
4. Kesesatan Analogi
Sebuah analogy bisa menjadi analogy yang kurang baik atau analogy sesat. Apa saja yang menyebabkan terjadi analogy sesat?
Terdapat beberapa hal yang bisa menjadi faktor terjadinya analogy sesat, yaitu terlalu cepat atau tergesa-gesa dalam menarik kesimpulan, mengabaikan faktor yang penting, terlalu mengindahkan prasangka, dan terlalu memaksakan ide yang kurang berhubungan.
Tujuan dan Fungsi Tes Analogi
Tes analogy merupakan sesuatu yang mungkin pernah anda jumpai. Tes analogy memiliki tujuannya tersendiri yaitu untuk mengukur kemampuan seorang dalam mengidentifikasi persamaan hubungan antara dua kata.
Untuk dapat mendapatkan hasil terbaik dari tes analogy, tentu seseorang harus memiliki perbendaharaan makna kata yang baik, serta kemampuan lainnya.
Banyak kemampuan seseorang yang bisa diketahui dengan tes analogy. Beberapa kemampuannya yaitu kemampuan untuk mengartikan kata, mengenal fungsi kata, hubungan antar kata, dan penggunaan padanan fungsi kata dengan kata yang lain.
Seseorang harus menggunakan kemampuan nalarnya dengan baik dan percaya diri pada ketika mengikuti tes analogy tersebut.
Penggunaan analogi menjadi bagian penting untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Walaupun begitu, membuat analogy tidak boleh sembarangan karena harus menggunakan nalar yang kuat dan mengikuti prosedur yang benar agar tidak muncul analogy yang sesat.
Dengan mengetahui pengertian, jenis, ciri-ciri dan hal lainnya di atas, anda tentu bisa lebih bijak dalam menggunakan analogy di setiap kesempatan.