Hijaz.id, Amalan — Sebagai umat Muslim, mandi wajib merupakan satu syarat yang wajib dilakukan untuk kembali mensucikan diri dari kondisi tertentu. Mandi wajib sering juga disebut dengan mandi besar atau mandi junub.
Sebagai Muslim khususnya yang telah akhir baliq, tata cara mandi wajib yang sesuai harus segera dipahami. Begitu juga dengan rukun mandi wajib dan syarat-syaratnya.
Daftar Isi
Pengertian dan Rukun Mandi Wajib
Dalam agama Islam, kita dianjurkan untuk selalu menjaga kesucian dan kebersihan diri. Ada dua cara dalam mensucikan diri, pertama ialah wudhu dan kedua ialah mandi wajib.
Mandi wajib hukumnya harus dilakukan ketika seorang Muslim dalam kondisi khusus yang mana memang mengharuskan ia kembali bersuci dengan cara mandi wajib.
Secara singkat, pengertian mandi wajib sendiri berupa menuangkan air bersih dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan menggunakan tata cara khusus. Tujuannya adalah untuk menghilangkan atau bersih dari hadast besar.
Lebih jelasnya, mandi wajib merupakan satu cara dalam membersihkan dan mengembalikan tubuh ke dalam kondisi suci dari hadast besar yang meliputi membasuh dari ujung kepala hingga kaki mengikuti tata cara atau rukun, serta syarat yang berlaku dalam Islam.
Tata Cara atau Rukun Mandi Wajib

Apa itu rukun mandi wajib yang sesuai dengan ajaran Islam? Rukun di sini sama dengan tata cara menjalankan mandi wajib. Tata cara tentu mengikuti aturan yang diwajibkan oleh Islam. Tata cara atau rukun tersebut terdiri dari 3 point utama yaitu:
- Mengucapkan niat dalam hati dengan sungguh-sungguh.
- Mambasahi seluruh bagian tubuh dari ujung kepala ke ujung kaki dengan air yang suci (terbebas dari najis).
- Hilangkan terlebih dahulu najisnya bila terdapat najis di area tubuh.
Secara rinci tata caranya bisa diuraikan sebagai berikut:
- Mengucapkan Niat Mandi Wajib atau Menghilangkan Hadast Besar
Niat yang diucapkan dalam hati dengan sungguh-sungguh bisa berupa,
“Aku berniat mengangkat hadas besar kerena Allah Ta’ala”. Lalu dilanjutkan dengan ucapan “bismillah” saat memulai mengambil air dan membasuhnya.
- Membasuh Seluruh Anggota Tubuh
Seperti sabda Rasulullah SAW yang tertera pada H.R Muslim, “Memadailah engkau dengan jiruskan tiga raup air ke kepala. Kemudian ratakannya ke seluruh badan. Dengan cara itu, sucilah engkau.”
Maksudnya, ketika mandi wajib kita wajib membasahi seluruh bagian tubuh kita termasuk bagian-bagian yang biasanya sulit terjangkau, bagian berbulu pada tubuh, kemaluan, belakang telinga, dan bagian lainnya.
Begitu pun dengan area kepala, seluruh kulit kepala harus terkena air hingga ke helaian rambutnya.
- Semua Bagian Harus Terbuka
Ketika menjalani mandi wajib sesuai rukun mandi wajib yang benar, maka semua bagian tubuh harus terbuka termasuk bagian rambut. Rambut yang panjang harus dibiarkan terurai (tidak diikat).
Khusus untuk wanita yang baru selesai menstruasi/haid, bisa membersihkan bagian area tubuh yang berbulu seperti mencukur bulu-bulu di area kemaluan.
- Menggunakan Wewangian
Tata cara selanjutnya adalah dengan memakai wewangian, khususnya untuk wanita yang baru selesai menstruasi/haid. Gunakan wewangian, bisa berupa sabun, di area kemaluan ketika mandi wajib.
Pada zaman Rasulullah SAW, para wanita disarankan menggunakan bunga kasturi untuk membuat area kemaluannya kembali bersih.
Tetapi zaman saat ini akan sangat sulit bila harus mencari bunga kasturi, maka bisa menggunakan sabun dengan aroma bunga-bungaan. Atau gunakan sabun khusus untuk bersihkan area kemaluan.
Langkah-langkah Sesuai Rukun Mandi Wajib
Setelah memahami rukun dan tata cara dalam mandi wajib, sekarang pahami bagaimana langkah-langkahnya. Agar saat menjalankannya tidak salah atau bahkan tidak sah.
Bukan hanya mandi dengan membasuhkan air ke seluruh bagian tubuh, mandi wajib memiliki langkah mandi meliputi:
- Setelah baca niat, cuci tangan sebanyak tiga kali dengan air sebelum memulai.
- Lalu lanjut dengan gunakan tangan kiri untuk bersihkan area kemaluan. Bersihkan dengan sabun dan bilas. Pastikan area tersebut benar-benar sudah bersih atau terhindar dari najis.
- Kembali cuci tangan menggunakan sabun.
- Langkah keempat ialah berwudhu. Wudhu seperti wudhu pada umumnya dengan membasuh tangan, berkumur, membersihkan hidung, membasuh muka, membasuh tangan, mengusapkan air pada kepala, membersihkan telinga, serta basuh kaki.
- Kemudian basuhkan air ke sekujur tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki. Pastikan seluruh bagian tubuh terkena air. Basuh sebanyak tiga kali.
- Mandi seperti mandi biasanya. Usahakan bersihkan area kepala dengan mencuci menggunakan shampo. Lanjutkan dengan mencuci tubuh dengan sabun hingga ke bagian-bagian yang sulit terjangkau atau sering dilewatkan seperti area depan dan belakang telinga, sela-sela jari, dan lain-lain.
- Basuh kembali tubuh dengan air dimulai dengan bagian kanan, lalu ke bagian kiri tubuh.
- Selesai.
Setelah selesai mandi wajib, jangan lupa berdo’a selesai mandi dan jalani kembali ibadah seperti biasanya. Hindari kegiatan yang akan membuat kondisi suci dan bersih Anda kembali hilang.
Syarat Mandi Wajib
Selain wanita yang baru selesai menstruasi/haid, serta wanita yang baru melahirkan (nifas), banyak lagi syarat seseorang harus mandi wajib. Pertama, keluarnya air mani dari kemaluan.
Baik karena setelah melakukan hubungan suami istri atau pun di luar itu. Seperti sabda Rasululullah SAW yang diungkapkan dalam H.R. Muslim yaitu, “Mandi diwajibkan dikarenakan keluar air mani.”
Kedua, bila kelamin bersentuhan meski tidak melakukan hubungan badan. Rasulullah SAW bersabda, ”Apabila seseorang laki-laki duduk di antara anggota tubuh wanita, lalu menyetubuhinya, maka wajib baginya mandi junub, baik mani itu keluar atau tidak.”
Selanjutnya, yang ketiga, karena kematian. Seseorang yang baru meninggal wajib dimandikan. Mandi wajib untuk orang yang sudah meninggal berupa mandi jenazah, kemudian lanjutkan dengan solat jenazah, dan solat jenazah.
Ada pun alasan tidak perlu mandi wajib bila keluar air mandi di antaranya bila air mani keluar karena sedang menderita sakit atau kondisi tertentu.
Mandi wajib tidak perlu dilakukan juga bila seseorang sadar sedang berada di kondisi puncak syahwat (akibat membayangkan, menonton, menyaksikan, bermimpi) tetapi ia berhasil menahan keluarnya air mani atau tidak mengeluarkan air mani.
Tidak hanya mengikuti rukun mandi wajib beserta langkah-langkahnya sesuai dengan aturan agama Islam,
ada lebih baiknya memahami lebih dalam mengapa seseorang harus mandi wajib, juga alasan mengapa mandi wajib diharuskan, sesuai sabda Rasulullah SAW.