Solusindotel.co.id, Ekonomi — Teruntuknya kalian yang biasa dengan dunia akuntansi pasti mengetahui dengan yang namanya Break event Point (BEP). Lalu, bagaimana Cara Menghitung BEP (Break Even Point) ini?
Pada artikel kali ini akan kita bahas bagaimana Cara mudah untuk bisa mendapatkan perhitungan BEP (Break Even Point) dalam usaha yang sudah kamu jalankan..
Bunga deposito yang terus menurun pastinya tidak memberikan efek yang positif untuk kita guna bisa mengembangkan daya beli oleh karena inflasi lebih gede jika kita bandingkan bunga deposito.
Sebelumnya kalian harus mengerti dahulu apa itu BEP.
Break even point atau juga bisa kita sebut dengan analisis titik impas. Maksud titik impas ini sebagai suatu keadaan atau titik saat sebuah perusahaan dalam kegiatan operasinya tidak mendapatkan laba dan tidak mendapati kerugian juga.
Daftar Isi
Pertimbangan Untuk Meningkatkan Return
Jika kalian ingin membuka usaha baru guna meningkatkan return harusnya memang membutuhkan beberapa hal seperti seperti berikut ini:
1. Menghitung-hitung berapa dana yang kamu gunakan untuk menyewa tempat usaha, membeli alat-alat, serta mempekerjakan karyawan dan yang lainnya
2. Membuat proyeksi seperti:
- Banyak volume penjualan yang perlu kita peroleh agar dapat minimal menutup sumua biaya-biaya yang timbul.
- Ini biasa kita sebut dengan istilah Break Even Point (BEP), keadaan semua biaya yang timbul sama dengan total penjualan yang kita dapatkan, sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian.
- Berapa volume penjualan yang kita butuhkan agar kalian dapat mendapatkan keuntungan yang kalian inginkan.
Komponen dari BEP
Sebelum masuk kedalam Cara mudah menghitung BEP (Break Even Point) kalian harus mengetahui beberapa istilah yang ada dan wajib kamu pahami terlebih dahulu.
Berikut ini adalah komponen dari BEP yang harus kalian ketahui:
- Biaya Tetap (Fixed Cost), baik jika perusahaan sedang melakukan produksi maupun tidak berproduksi.
- Biaya Variable (Variabel Cost), Komponen ini bersifat bergantung pada tingkat volume produksinya dan juga dinamis. Misal produksi meningkat, maka biaya variabel juga tentunya meningkat.
- Harga Jual (Selling Price), harga jual per-unit jasa atau barang yang sudah kena produksi.
Contoh Kasus Cara Mudah Menghitung BEP Break Even Point
Kalian sebelumnya harus belajar contoh perhitungan BEP sebuah perusahaan dengan data-data tertentu.
Perusahaan “Usaha Hausa” mempunyai data-data biaya dan rencana produksi yang seperti demikian:
1. Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp150 juta yaitu terdiri dari:
- Biaya Gaji Pegawai + Pemilik : Rp80.000.000
- Total Biaya Penyusutan Mobil : Rp2.000.000
- Biaya Asuransi Kesehatan : Rp16.000.000
- Total Biaya Sewa Gedung Kantor : Rp17.500.000
- Biaya Sewa Pabrik : Rp35.000.000
2. Biaya Variable per Unit Rp85.000.00 yaitu terdiri dari :
- Biaya Bahan Baku : Rp45.000
- Total Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp20.000
- Biaya Lain : Rp.10.000
3. Harga Jual per Unit Rp.105.000
Kemudian mari hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit maupun dalam rupiah (Dengan rumus BEP rupiah).
Sebagai permisalan perhitungan BEP “Usaha Hausa” adalah berikut ini:
Rumus Cara Menghitung BEP
Break Even Point Unit : Biaya Tetap (harga / unit – biaya variable / unit)
- BEP Unit =Rp.150.000.000 / (Rp.105.000 – Rp85.000)
- BEP Unit = Rp. 150.000.000 / Rp.20.000
- BEP Unit= Rp. 7500
Maka, dengan rumus BEP unit, BEP per unit dari contoh tersebut adalah Rp. 7.500/ unit
Rumus Cara Menghitung BEP
Break Even Point Rupiah : Biaya Tetap (kontribusi margin / unit harga / unit)
- BEP Rupiah = Rp.150.000.000 / (Rp20.000 / Rp.105.000)
- Break Event Point (BEP) Rupiah = Rp.150.000.000 / (0,1904)
- BEP Rupiah = Rp. 787.815.126
Jadi, dengan rumus BEP rupiah, BEP Rupiah dari contoh tersebut adalah Rp. 787.815.126
Kiranya seperti itu contoh perhitungan BEP dengan memakai rumus BEP rupiah dan unit.
Dengan adanya cara hitung BEP atau cara menghitung bep ini maka kita bisa memiliki kesimpulan bahwa untuk memperoleh titik impas dengan harga penjualan sebesar Rp105.000, maka perusahaan harus dapat menjual sebanyak 7500 unit.
Jika jumlah penjualan tidak sampai 7.500 unit, maka tidak akan menutup biaya produksi yang sudah sudah kita keluarkan.
Dengan mengetahuinya, kalian juga akan dapat menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba yang kalian targetkan.
Menambahkan Target Laba
Sebagai pemilik usaha, kalian dapat menambahkan keuntungan yang ingin kalian targetkan tersebut dengan biaya tetap yang kalian miliki.
Misalnya saja target laba sebulan adalah Rp. 60.000.000, maka minimal penjualan yang harus dicapai adalah berikut ini:
BEP- Laba = (biaya tetap + target laba) (harga/unit- biaya variable/unit)BEP – Laba = (150.000.000 + 60.000.000) (105.000 – 85.000)
(Break Event Poin) BEP – Laba = 210.000.000 / 20.000
BEP – Laba = 10.500 unit
Memakai cara mudah menghitung BEP break even point atau titik impas yang baikdalam sebuah usaha begitu penting memang.
Apalagi untuk menentukan target penjualan yang harus dipenuhi dalam rangka mendapatkan keuntungan usaha.
Kesimpulan
Demikianlah beberapa ulasan seputar Cara Menghitung BEP (Break Even Point) Paling Sederhana dan praktis yang perlu kamu ketahui.
Untuk bisa melakukan perhitungan dengan benar, kamu harus memahami beberapa rumus yang bisa kalian gunakan.
Sekilas terlihat rumit,
Namun, jika kamu sudah memahaminya, hal ini akan sangat mudah untuk kamu kerjakan dan akan mendapatkan perhitungan BEP yang akurat.
Oh ya, selain informasi kamu juga bisa mendapatkan informasi lainnya berikut ini:
- Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Kita Harus Tahu Lho!
- Rumus dan Cara Menghitung Laba Bersih, Mudah Banget Lho!
- Cara Menghitung Persentase Keuntungan Dan Kerugian
- Menghitung Persen di Kalkulator Secara Lengkap dan Paling Mudah
- Cara Menghitung Masa Kerja di Excel Bagi Karyawan
Semoga beberapa informasi ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Selamat mencoba ya!