Hijaz.id, Wawasan — Di Indonesia, akulturasi budaya kerap kali terjadi dan banyak ditemui dalam berbagai bidang, mulai dari kesenian, bahasa, sastra, arsitektur, sosial, pemerintahan, busana dan sebagainya.
Hal itu terjadi karena pengaruh masuknya kebudayaan asing dalam suatu masyarakat. Sebagian masyarakat ada yang berusaha menolak pengaruh itu, namun ada sebagian yang menyerap dengan selektif.
Daftar Isi
Pengertian Akulturasi

Secara umum, pengertian akulturasi yaitu suatu metode sosial masyarakat dimana terjalin interaksi antara 2 budaya yang berbeda, sehingga mengakibatkan terwujudnya suatu budaya baru, namun unsur dan adab budaya yang asli masih tetap terjaga.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa arti akulturasi merupakan suatu proses sosial di mana sekelompok atau seseorang dari suatu budaya menggunakan nilai-nilai budaya lain yang berbeda,
namun budaya yang asli masih tetap diterapkan oleh mereka sendiri.
Metode tersebut sering terjadi dalam kelompok-kelompok minoritas atau imigran yang apabila dilihat dari etnis atau budaya yaitu berbeda dari masyarakat mayoritas ditempat mereka berimigrasi.
Namun, metode ini terjadi pada budaya mayoritas yang mengangkat unsur budaya masyarakat minoritas karena adanya hubungan pada tahap kelompok dan individu, baik secara langsung, melalui sastra, seni atau media.
Faktor Penyebab Terjadinya Akulturasi
Hal ini sering terjadi pada masyarakat dan disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut sebagai berikut.
Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya percampuran antara dua budaya berbeda dan sumbernya berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Beberapa faktor internal tersebut antara lain:
- Jumlah penduduk di dalam suatu masyarakat semakin meningkat karena adanya kelahiran dan imigrasi.
- Adanya kreasi-kreasi baru dalam berbagai bidang yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.
- Adanya inovasi (proses penyempurnaan) terhadap penemuan-penemuan baru sehingga bisa menambah atau menggantikan sesuatu yang baru di masyarakat.
- Terjadinya percekcokan di dalam masyarakat, baik antar kelompok maupun individu.
- Terjadinya revolusi atau pemberontakan pada suatu negara.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya percampuran antara dua budaya yang berbeda dalam suatu masyarakat dan sumbernya dari luar.
Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain:
- Terdapat perubahan alam yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.
- Terjadinya peperangan di suatu negara.
- Terpengaruh kebudayaan asing melewati proses difusi (penyebaran suatu budaya), asimilasi dan akulturasi.
Bentuk-Bentuk Akulturasi
Ada beberapa macam Akulturasi yang terbentuk di dalam masyarakat. Adapun beberapa bentuk tersebut, antara lain:
Subtitusi
Subtitusi merupakan suatu metode penggantian unsur suatu budaya yang sudah lama dan diganti dengan unsur budaya baru, agar dapat memberikan nilai tambah bagi para penggunanya.
Sinkretisme
Sinkretisme merupakan metode terbentuknya suatu sistem baru yang diakibatkan karena adanya perpaduan unsur budaya lama dengan unsur budaya baru.
Sinkretisme ini biasanya sering terjadi pada sistem keagamaan.
- Addition (penambahan) merupakan suatu proses pemberian nilai tambah terhadap unsur budaya lama dengan unsur budaya yang baru.
- Deculturation (penggantian) meruapakan proses terjadinya percampuran antara dua budaya yang sudah lama dengan menggantikan dengan unsur budaya baru. Contohnya saja delman digantikan dengan angkutan umum.
- Originasi
Originasi merupakan proses masuknya adab budaya baru dan memberikan perubahan besar di dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, aliran listrik yang masuk ke daerah terpencil.
Penolakan
Penolakan dapat memberikan dampak negative, dimana masyarakat tidak setuju atau tidak siap dengan adanya pembauran budaya tersebut.
Dampak dari Akulturasi
Perilaku dan sikap masyarakat dapat dipengaruhi oleh percampuran antara dua budaya berbeda yang masuk ke suatu daerah tertentu.
Menurut Beni Ahmad, dampaknya yaitu sebagai berikut:
- Terjadinya peralihan cara pandang setiap individu dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, perubahan cara dalam berkomunikasi, jika dulunya komunikasi dilakukan secara langsung, namun sekarang sudah mengalami banyak kemajuan yaitu komunikasi melalui berbagai media seperti media sosial, pesan singkat ataupun melalui telp.
- Terjadinya peralihan dalam interaksi sosial di masyarakat. Contohnya yaitu hal-hal yang dulunya dianggap sangat tabu, sekarang justru sering dibicarakan lebih terbuka.
- Wawasan masyarakat saat ini semakin terbuka luas, hal itu dipengaruhi karena penggunaan smartphone di semua lapisan masyarakat.
- Terjadinya peralihan mentalitas, rasa malu dan keahlian masyarakat dalam bidang teknologi. Contohnya adanya persamaan antara hak dan tanggung jawab pria dan wanita dalam berbagai bidang, khususnya dalam hak politik.
Hasil dan Contoh Akulturasi
Akulturasi biasanya terjadi di berbagai bidang dalam kehidupan masyarakat. Mengacu pada pengertian pencampuran antar dua budaya yang berbeda, berikut ini beberapa contohnya:
Seni bangunan
Pencampuran antar dua budaya yang berbeda yang terjadi dalam seni bangunan.
Salah satu contohnya yaitu Bangunan Masjid Menara Kudus (Masjid Al-Aqsa) yang berada di Jawa Tengah, dimana bangunan masjidnya merupakan perpaduan antara budaya Islam dan Jawa-Hindu.
Seni Rupa
Perpaduan antara budaya Indonesia dan budaya India terjadi dalam bidang seni rupa.
Contohnya yaitu, adanya patung Budha di Candi Borobudur dan relief-relief yang dilukis dengan indah di perahu bercadik, rumah panggung dan hiasan merpati yang merupakan karya seni asal Indonesia.
Seni Sastra
Pencampuran dua budaya yang berbeda dalam bidang seni sastra yaitu dalam penyebaran agama Islam di Indonesia menjadi salah satu yang cukup jelas,
dimana tulisan arab yang kemudian dikembangkan menjadi tulisan Arab Melayu atau Arab Gandul.
Budaya Asing
Masih ada beberapa jenis budaya asing yang diterapkan di Indonesia sebagai akibat dari pencampuran dua budaya yang berbeda, diantaranya adalah Hallowen (Eropa), Angpaw (Tiongkok), Valentine (Eropa) dan masih banyak lagi.
Sistem pemerintahan
Kerajaan Hindu dan Budha pada saat itu memiliki pengaruh yang kuat terhadap sistem pemerintahan di Indonesia.
Hal itu dapat terlihat dari adanya perubahan kepala negara yang dulunya yaitu kepala suku menjadi raja dan adanya jenjang pemerintahan.
Sistem Kalender
Dalam sistem kalender dan penanggalan juga merupakan salah satu contoh dari akulturasi.
Sistem kalender dalam Islam menggunakan kalender hijriyah dan pertamakali diprakarsai oleh Umar Bin Khatab pada zama kekhalifahan. Sistem kalender berdasarkan perhitungan sistem komariyah atau peredaran bulan.
Dalam waktu yang sama, Indonesia juga mengaplikasikan perhitungan tahun Saka yang sebelumnya sudah ada.
Perhitungan tahun Saka berdasarkan peredaran matahari. Pada masa Kesultanan Sultan Ageng sistem ini mengadaptasi kalender hijriyah.
Dari penjelasan mengenai pengertian akulturasi, faktor penyebab, bentuk-bentuk, dampak, hasil dan beserta contohnya di atas, semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.